Petani Garam di Pesisir Gunungkidul Keluhkan Lahan Produksi Yang Sempit 

Petani Garam di Pesisir Gunungkidul Keluhkan Lahan Produksi Yang Sempit 
ilustrasi foto petani garam

GUNUNGKIDUL - Budidaya garam di Pantai Sepanjang, Desa Kemadang, Tanjungsari, Gunungkidul terkendala lahan yang terlalu sempit, tidak adanya sarana angkut garam menuju lokasi budidaya, hingga kini bantuan dari Pemprov DIY pun tak kunjung turun.

Ketua Kelompok Petani Garam Sepanjang Priyo Subyo, menuturkan, akibat kesulitan ini maka budidaya garam di Pantai Sepanjang menjadi terhambat.
Produksinya pun masih sangat kecil.

Ia menuturkan, beberapa masalah diantaranya, lahan yang sempit, nihilnya sarana angkut air laut ke tambak-tambak. Warga masih mengangkat air laut seadanya menuju ke lokasi pengeringan.

"Warga masih mengangkati sendiri air yang akan dijadikan garam dengan cara dipikul menuju lokasi pengeringan yang jauh dari bibir pantai," ujar Priyo, Jumat (15/9/2017).

Kendala ini dikatakannya menghambat proses produksi. Selain itu, bantuan peralatan untuk budidaya garam seperti alat angkut dan alat lain dari Pemprov DIY masih belum didapatkan.

"Kami masih menanti bantuan yang dijanjikan, karena memang semuanya dalam kondisi yang terbatas, sehingga produksi masih sangat kecil," katanya.(Ari/tribunnews)


Berita Lainnya

Index
Galeri